Minggu, 06 Januari 2013

Lebih Sempurna dalam Salam, Lebih Baik


ucapan_salam_doaبِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Alhamdulillah, segala nikmat dikaruniakan oleh Allah, kita memuji dan bersyukur pada-Nya. Shalawat dan salam semoga terhaturkan pada junjungan dan suri tauladan kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Mengucapkan ucapan salam adalah suatu hal yang dianjurkan bagi sesama muslim. Bahkan saling mengucapkan salam akan menimbulkan kecintaan antara sesama muslim.
Dalam hadits disebutkan, “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian” (HR. Muslim no. 54)
Ada suatu pelajaran menarik dari Ibnul Qayyim dalam kitab Zaadul Ma’ad. Beliau memberi judul bab dalam kitabnya ‘Fasal: Petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam membalas do’a.’ Beliau menyebutkan penjelasan berikut ini.
Di antara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau mengucapkan ucapan salam hingga “ … wa barakaatuh”.
Disebutkan dalam sunan An Nasai, ada seseorang mendatangi beliau lantas mengucapkan salam, “Assalamu ‘alaikum.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas membalas salam orang tersebut dan bersabda, “Engkau mendapat 10.” Lalu orang tadi pun duduk. Kemudian datang yang lainnya lantas mengucapkan salam, “Assalamu’alaikum wa rahmatullah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas membalas salam orang tersebut dan bersabda, “Engkau mendapat 20.” Kemudian ia pun duduk. Lantas  ada yang lainnya lagi datang dan mengucapkan salam, “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab salamnya dan bersabda, “Engkau mendapat 30.” Hadits ini diriwayatkan oleh An Nasai dan Tirmidzi dari hadits ‘Imran bin Hushain, dan beliau menghasankannya (Zaadul Ma’ad, 2: 361).
Dari penjelasan hadits menunjukkan bahwa lebih sempurna dalam mengucapkan salam, maka lebih baik. Dan hadits ini juga menunjukkan dituntunkannya membalas do’a ketika ada yang mendo’akan sebagaimana dapat kita ambil pelajaran dari judul bab yang disampaikan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah. Namun satu point yang mesti diingat, yaitu jika ada yang mengucapkan salam, maka tidak boleh menjawab dengan yang lebih rendah, minimal dengan yang semisal atau dengan yang lebih baik. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa).” (QS. An Nisa’: 86). Jadi yang dituntunkan jika ada yang mengucapkan salam “assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”, balaslah dengan yang lebih baik “assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh” atau minimal sama, “assalamu ‘alaikum wa rahmatullah.”
Hanya Allah yang memberi taufik untuk istiqomah dalam ilmu dan amal. Walhamdulillah, segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

@ Pesantren Darush Sholihin, Panggang-Gunung Kidul
Jum’at penuh barokah, 24 Sya’ban 1433 H
www.rumaysho.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments system

Disqus Shortname