Jumat, 25 Januari 2013

Bojonegoro Lebih Hidup dengan Batik


Bojonegoro Lebih Hidup dengan Batik
Bojonegoro merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan julukan Bumi Angkling Dharma. Konon pada dahulu kala, berdiri kerajaan Angkling Darma yang terkenal dengan sosok naganya. Tak heran, jika suporter bola di Bojonegoro memiliki julukan Laskar Angkling Dharma.  Di kota ini juga memiliki kebudayaan yang beragam antara lain, seperti kerajinan ukir kayu di Kelurahan Sukorejo, kerajinan batu onix di Kecamatan Gondang, kerajinan gerabah di Kecamatan Malo. Dan yang tak kalah menariknya yaitu seni kerajinan Batik Jonegoroan.  
Peta Kabupaten Bojonegoro

Batik Jonegoroan merupakan salah satu ciri khas dari Kabupaten Bojonegoro. Batik ini mulai di launchingkan pada tanggal 29 Desember 2009. Melalui batik ini, tercermin berbagai keadaan alam, adat istiadat, dan pariwisata yang menjadi aset unggulan di daerah ini. Batik Jonegoro memiliki sembilan macam motif yang berbeda dan saling melengkapi. Di setiap motifnya memiliki arti dan filosofi yang sangat kuat. Kesembilan motif batik tersebut antara lain,
  • Motif Gatra Rinonce :
  • Visualisasi perpaduan RIG (alat mengambil minyak) minyak dan gas bumi digambarkan sulur dan bunga , dimana satu dan lainnya saling berhubungan dalam satu kesatuan bentuk. Warna hijau dan kuning melambangkan kemakmuran, kemuliaan, dan keindahan. Ga (Gas) Tra (Patra) minyak, Rinonce (bhs.jawa) ditata satu persatu,dirangkai menjadi satu kesatuan yang utuh an indah sehingga bermakna adanya gas dan minyak bumi, apabila dikelola dengan baik dan tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian alam dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat manusia, dapat meningkatkan taraf hidup, harkat dan martabat bangsa indonesia, khususnya masyarakat Bojonegoro.
Motif Gatra rinonce
  • Motif Jagung Miji Emas :
  • Jagung merupakan tanaman yang merakyat dan tumbuh subur di kabupaten Bojonegoro. Hasil yang melimpah menggambarkan bahwa jagung juga dapat meningkatkan pendapatan sekaligus sebagai salah satu pengganti makanan pokok beras. Jagung, miji (bhs jawa) berbiji, emas, memiliki makna tanaman jagung di Bojonegoro adalah yang terbaik sehingga dapat meningkatkan nama Bojonegoro  dengan hasil panen jagungnya.


Motif Jagung Miji Emas

  • Motif Mliwis Mukti :
  • Mliwis mukti adalah jelmaan Prabu Angling Dharmo (raja malowopati) yang menurut legenda kerajaannya dianggap pernah ada di wilayah kabupaten Bojonegoro. Mliwis (bhs.jawa) burung belibis jelmaan prabu angling dharmo, Mukti (bhs.jawa) mulia,    sehingga bermakna meliwis yang mulia/tinggi, bukan sembarang meliwis, karena jelmaan raja, yang dapat momotivasi masyarakat  bojonegoro untuk bekerja keras, tekun dan ulet dalam berkarya guna mencapai kemakmuran.
Motif Mliwis mukti

  • Motif Parang Dahana Mungal :
  • Kayangan api adalah salah satu objek wisata andalan di kabupatenBojonegoro. Merupakan sumber api abadi terbesar di asia  tenggara dan pernah menjadi  tempat pengambilan api PON  XV tahun 2000. Parang (bhs jawa) miring, dahana (bhs jawa) api ,mungal (bhs jawa) menyala / berkobar  sepangang waktu. Simbol masyarakat Bojonegoro yang dinamis, semangat dan mampu memberikan cahaya bagi masyarakat sekitarnya.

    Motif Parang Dahana Mungal
  • Motif Parang Lembu Sekar Rinambat :
  • Sapi yang ditambatkan di kandang berbentuk barisan miring dengan  kombinasi warna hitam-putih menggambarkan di masa mendatang  Kabupaten Bojonegoro akan menjadi pusat pengembangan peternakan sapi. Parang lembu (bhs.jawa) deretan sapi yang ditambatkan membentuk barisan miring.Sekar Rambet, (bhs.jawa) bunga yang selalu merambat tanpa batas. Parang lembu sekar rambat bermakna , Kabupaten Bojonegoro dikenal harum karena peternakan sapinya sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar sekaligus dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

    Motif Parang Lembu Sekar Rinambat
  • Pari Sumilak :
  • Kesuburan tanah (warna coklat) di bumi Angling Dharmo, sangat tepat apabila ditanami padi dan dibudidayakan secara maksimal sehingga mampu meningkatkan taraf hidup petani dan masyarakat  Bojonegoro. Pari (bhs.jawa) padi, sumilak (bhs jawa) sudah mulai menguning dan siap di panen,sehingga mempunyai makna padi yang sudah siap di panen di seluruh wilayah  bojonegoro. Diharapkan  ke depanBojonegoro menjadi lumbung padi.
     
Motif Pari Sumilak
  • Motif Rancak Thengul :
  • Wayang thengul merupakan salah satu kesenian tradisional khas yang hidup dan berkembang di Kabupaten Bojonegoro. Berbentuk tiga dimensi, terbuat dari kayu dengan  asesoris  kain sebagai busananya. Dasar cerita, menak dan panji. Gunungan/kalpataru-nya juga berbahan kayu dan bulu burung merak. Rancak Thengul (bhs.jawa) mengandung arti seperangkat Rancak Thengul sebagai warisan kesenian tradisional di Kabupaten Bojonegoro akan selalu terjaga eksistensinya, menjadi ikon Bojonegoro, lebih dikenal dan digemari masyarakat luas dan sekaligus sebagai bentuk pelestarian dan pengembangan salah satu warisan Pusaka Budaya(cultural heritage).
    Motif Rancak Thengul

     
  • Motif Sata Ganda Wangi :
  • Sejak dahulu tembakau Bojonegoro sudah dikenal seluruh nusantara sehingga menjadi salah satu produk unggulan lainnya. Unggulan selain kayu jati  dan produk ungggulan lainnya. Jenis tanaman yang cocok untuk tanaman ini menghasilkan aroma yang khas/harum yang berbeda dengan daerah lain. Sata (bhs jawa) tembakau, ganda (bhs jawa) aroma, wangi (bhs jawa) harum, sehingga bermakna tembakau bojonegoro memiliki aroma harum. Diharapkan nama bojonegoro menjadi harum dan terkenal lewat tembakau sebagai salah satu potensinya.
     
Motif Sata Ganda Wangi

  • Motif Sekar jati :
  • Tanaman jati, mulai dari akar, pohon  dan daun dapat dimanfaatkan. Kayunya merupakan bahan baku meubelair, kerajinan bubut kayu. Tunggak  dan akarnya (gembol) dapat iolah menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Sekar (bhs.jawa) bunga, jati (pohon jati) sehingga bermakna tumbuh suburnya pohon jati di Kabupaten Bojonegoro selaras dengan perkembangannya sentra-sentra kerajinan kayu jati (meubel,bubuk kayu, gembol) sebagai roda kemajuan dan kreativitas masyarakat Bojonegoro dalam mengolah dan memanfaatkan tanaman kayu jati agar dapat  meningkatkan taraf hidup.

Motif Sekar jati








Mulai pertengahan tahun 2010, di Bojonegoro dikembangkan pembuatan batik jonegoroan. Mulai dari SMP di ajarkan bagaimana membuat batik itu sendiri. Seperti halnya yang terjadi di SMP Negeri 1 Padangan. Disini para murid di ajarkan bagaimana cara membuat batik yang benar, dengan berbagai teknik yang dapat membuat hasil yang baik. Untuk pertama kali, para murid diajarkan bagaimana memegang canting yang benar, memanaskan malam dan posisi dalam membantik.  Selain di sekolah-sekolah, batik bojonegoro sudah diproduksi dalam skala besar. Di daerah Kecamatan Kalitidu, terdapat toko batik khusus yang menjual Batik Jonegoroan. Batik disini dikerjakan secara manual oleh ibu-ibu. Dengan sangat luwes, para ibu ini membatik dengan canting yang berisi malam panas ini. Akhir-akhir ini bisnis batik tidak hanya jual beli secara langsung tetapi juga di buka toko batik online yang semakin memudahkan para pembeli yang berada di luar kota.Dengan di bukanya butik batik khas bojonegoro ini, tentunya semakin menambah pengetahuan masyarakat tentang kebudayaan dan potensi di daerah Bojonegoro. Bagi para pemuda butik batik ini sangat membantu mereka dalam mempelajari dan mengeksplorasi batik daerahnya untuk lebih dikenal masyarakat luar.

Batik yang menjadi ciri khas siswa Bojonegoro
Di tahun yang sama, diberlakukan pemakaian batik jonegoroan di setiap instansi yang ada di kota ini. Seperti di instansi pemerintahan, perkantoran, rumah sakit, perpajakan dan sekolah. Di setiap sekolah diwajibkan untuk memakai batik jonegoroan di salah satu seragam sekolahn.

Tanggapan warga Bojonegoro sangat antusias sekali dengan kebijakan ini. Dapat kita jumpai pada hari jumat banyak sekali siswa-siswi sekolah yang memakai batik khas Bojonegoro. Kini berbatik mulai menjadi nyawa warga Bojonegoro, dari sini lah tercermin kepribadian daerah Bojonegoro. Mari kita bangga dengan batik sebagai jati diri Bangsa Indonesia.

6 komentar:

  1. Sip, mantap .. Semoga batik Jonegoroan nantinya semakin luas penyebarannya seperti batik pekalongan dan batik-batik yang lainnya.

    BalasHapus
  2. wawasan baru buat ku. hehehe.. mantap artikelnya neng,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. ok, makasih. saya cowok. kok dipanggil neng

      Hapus

Comments system

Disqus Shortname